Selasa, 26 November 2013

Fungsi Manajemen



BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
            Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain agar tujuan dalam hidup dapat lebih mudah tercapai. Dari rasa saling membutuhkan inilah muncul keinginan untuk bekerja sama. Organisasi merupakan wadah manajer melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
            Dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien,manajemen harus difungsikan sepenuhnya pada setiap organisai. Fungsi-fungsi manajemen tersebut terdiri dari  planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), controlling (pengawasan).
B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Planning?
2. Apa pengertian organizing?
3.Apa pengertian actuating?
4.Apa pengertian controlling?
C.Tujuan Penulisan Makalah
            Makalah ini ditulis bertujuan untuk mengetahui fungsi-fungsi manajemen beserta pembahasannya.










BAB II
PEMBAHASAN

Fungsi Manajemen
            Fungsi manajemen sering disebut unsur-unsur menejemen. Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan.
1.Planning (perencanaan)
            Sebelum melakukan kegiatan seorang manajer akan menyusun rencana, yaitu memikirkan langkah yang akan dikerjakan dengan sumber daya yang dimiliki. Pada dasarnya yang dimaksud pencapaian yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), apa sebab (why), diman (where), kapan (when), siapa (who) dan bagaimana (how).
            Dalam sebuah perencanaan juga perlu memperhatikan sifat rencana yang baik. Sifat rencana yang baik yaitu:
a.Pemakaian kata-kata yang sederhana dan terang) jelas dan mudah dipahami)
b.Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya
c.Mempunyai stabilitas, antara output dan input harus seimbang
d.Ada dalam perimbangan ( pemberian waktu dan faktor-faktor produksi kepada siapa organisasi itu seimbang dengan kebutuhan)
e.Meliputi semua tindakan yang diperlukan. Jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.
            Setelah semua unsur dalam perencanaan digunakan akan dapat kita lihat manfaat-manfaat dari perencanaan tersebut. Manfaat perencanaan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.Membantu perusahaan untuk menyesuaikan perubahan-perubahan dilingkungan
b.Membantu mengoordinasi tindakan-tindakan diberbagai bagian dalam perusahaan
c.Membantu penempatan tanggung jawab dengan lebih tepat
d.Membantu tujuan lebih khusus, terperinci dan mudah dipahami
e.Menghemat waktu, usaha dan dana
f.Memudahkan pengawasan
g.Mengurangi risiko atas perubahan yang mungkin terjadi.
2. Organizing (pengorganisasian)
            Organizing adalah pengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan kepada para anggota organisasi[1]. Penempatan fungsi pengorganisasian setelah perencanaan merupakan ha yang logis dilaksanakan karena suatu rencana yang telah tersusun dengan rapi dan ditetapkan berdasarkan berbagai macam perhitungan tidak akan terlaksana dengan sendirinya tanpa ada yang menjalankan atau yang mengorganisasikan.
            Langkah-langkah pengorganisasian:
a.Identity, tetapkan dengan teliti dan tentukan pekerjaan yang akan dilakukan.
b.Break work down, bagi-bagikan pekerjaan menjadi tugas-tugas kepada setiap anggota
c.Tugas-tugas kelompok menjadi posisi-posisi
d.Tentukan persyaratan setiap posisi
e.Kelompok-kelompok posisi menjadi satuan-satuan yang dapat dipimpin dan saling berhubungan dengan baik
f.Bagikan pekerjaan,pertanggung jawaban serta luas kekuasaan yang akan dilaksanakan
g.Ubah dan sesuaikan organisasi  sehubungan dengan hasil-hasil pengawasan dan kondisi-kondisi yang berubah-ubah[2].
            Dalam pengorganisasian terdapat bebrapa komponen diantaranya:
a.pekerjaan (work)
b.pegawai-pegawai (employes)
c.hubungan-hubungan (relationship)
d.lingkungan (environment)[3].
            Selain itu pengorganisasian juga mempunyai beberapa prinsip. Di bawah ini akan disebutkan 15 prinsip pengorganisasian:  
a.kejelasan tujuan yang ingin dicapai
b.pemahaman tujuan oleh para anggota organisasi
c.penerimaan tujuan oleh para anggota organisasi
d.adanya kesatuan arah (harus mencapai satu tujuan yang sama)
e.kesatuan perintah (seorang bawahan harus mengikuti perintah atasan)
f.fungsionalisasi (setiap organisasi terdapat satuan kerja yang secara fungsionalis bertanggung jawab atas penyelesaian tugas-tugas tertentu)
g.deliniasi berbagai tugas (adanya perumusan yang jelas dari tugas-tugas yang diberikan)
h.keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
i.pembagian tugas
j.kesedehanaan struktur
k.pola dasar organisasi yang relatif permanen
l.adanya pola pendelegasian wewenang
m.rentang pengawasan (kemampuan seorang manajer dalam mengawasi bawahan)
n.jaminan pekerjaan
o.keseimbangan antara jasa dan imbalan.
3. Actuating (pelaksanaan)
            Pelaksanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara teknik dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif dan ekonomis. Manusia merupakan unsur terpenting dalam melaksanakan aktifitas actuating terutama fungsi menejerial.Fungsi menejerial ini dilaksanakan oleh para manajer.Tugas manajer adalah memberi cara, teknik, metode serta motifasi kepada para anggota organisasi supaya mereka mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dan sasarannya.
            Berikut adalah istilah yang digunakan beberapa ahli untuk menjelaskan fungsi pelaksanaan ini:
a.Henri Fayol menggunakan istilah comanding. Yang beranggapan bahwa cara terbaik untuk menggerakkan  para anggota organisasi adalah dengan cra memberikan tanggung jawab pada bawahan.
b.Luther Gullick menggunakan istilah directing. Yaitu memberikan petunjuk dan memberikan penentu arah yang harus ditempuh oleh para pelaksana kegiatan operasional.
c.George R.Terry menggunakan istilah actuating, yaitu manajer sudah mempunyai gambaran tentang bentuk dan jenis keputusan yang akan diambilnya.
d.John F Mew menggunakan istilah motivating, yaitu memberi motivasi  atau dorongan kepada bawahan agar mereka lebih giat dalam bekerja[4].
            Berikut ini adalah cara-cara pemimpin untuk mempengaruhi orang lain (bawahannya) :
a.kekuatan berdasarkan pemaksaan
b.kekuatan untuk memberi penghargaan
c.kekuatan yang sah
d.kekuatan karena keahlian[5].
4. Controlling (pengawasan)
            Merupakan fungsi manajemen yang terakhir yang dilakukan dalam proses organisasi. Tolak ukur dari pengawasan adalah rencana, oleh karenanya dikatakan bahwa perencanaan dan pengawasan merupakan dua sisi mata uang yang sama. Pengawasan adalah proses pengamatan atau pementauan terhadap pelaksanaan kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang dilakukan berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
            Dengan adanya pengawasan diharapkan penyimpangan dalam  berbagai hal dapat dihindari sehingga tujuan dapat dicapai semaksimal mungkin. Apa yang telah direncanakan dijalankan sesuai dengan hasil musyawarah dan pendayagunaan sumberdaya material yang akan mendukung terwujudnya tujuan organisasi.
            Karakteristik pengawasan yang efektif;
a.akurat
informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat karena data yang tidak akurat dari sitem pengawasan dapat menyebabkan organisasi mengambil tindakan koreksi yang keliru atau bahkan menciptakan masalah yang sebenarnya tidak ada.
b.tepat waktu
            informasi pengawasan harus disampaikan tepat waktu agar apabila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan koreksi.
c.obyektif dan menyeluruh
            informasi harus mudah dipahami dan bersifat obyektif serta lengkap.
d.terpusat pada titik-titik pengawasan strategis
            sistem pengawasan harus memusatkan perhatian pada bidang-bidang dimana penyimpangan-penyimpangan dari standar paling sering terjadi atau yang akan mengakibatkan kerusakan paling fatal.
e.realistik secara organisasional
            sistem pengawasan harus cocok atau harmonis dengan kenyataan-kenyataan organisasi.
f.terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
            karena setiap tahap dari pekerjaan dapat mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan keseluruhan operasi dan informasi pengawasan harus sampai pada personalia yang memerlukannya.
g.fleksibel
            pengawasan harus mempunyai fleksibilitas untuk memberikan tanggapan atau reaksi terhadap ancaman atau kesempatan dari lingkungan.
h.bersifat sebagai petunjuk dan operasional
            sistem pengawasan efektif harus menunjukkan baik deteksi atau deviasi dari standar, tindakan apa yang harus dilakukan.
i.diterima para anggota organisasi
            sistem pengawasan harus mampu mengarahkan pelaksanaan kerja para anggota organisasi dengan mendorong perasaan otonomi tanggung jawab dan berprestasi[6].
            Setelah mengetahiu karakteristik pengawasan yang efektif, selanjutnya melaksanankan tahap-tahap proses pengawasan meliputi;
a.penetapan standar pelaksanaan, menetapkan suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai patokan untuk penilaian hasil-hasil.
b.penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, berapa kali pelaksanaan harus diukur? Dalam bentuk apa pengukuran itu dilakukan dan siapa saja yang akan terlibat?
c.tahap pengukuran pelaksanaan, dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang.
d.pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa kegiatan, pembandingan pelaksanaan  nyata dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan.
e.pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan, jika hasil analisa menunjukkan perlunya tindaka koreksi, tindakan koreksi harus diambil standar diubah dan pelaksanaan harus diperbaiki.[7]

BAB III
PENUTUP

            Dari uraian di atas dapat kami simpulkan bahwa manajemen mempunyai fungsi-fungsi yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan) dan controlling(pengawasan).
            Demikian makalah ini kami tulis, semoga dapat menambah wacana dan pengetahuan kita. Sebagai bahan diskusi, kami yakin bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Kritik dan saran yang disampaikan dalam diskusi makalah ini sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini,akhir kata kami menyampaikan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA
Karmila-Agung Feryanto, PR Ekonomi, Klaten:PT.Intan Prawira.2011
T.Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, Yogyakarta:BPFE.2001
Prof. Dr. Sondang P. Siagian,MPA, Fungsi-Fungsi Manajerial
Ecky C.L.B Soeriawidjaja, SE, Ekonomi&Koperasi, Bandung:Ganeca Exact




[1]T.Hani Handoko,Manajemen (Edisi 2;Yogyakarta:BPFE,2001) h.168.
[2]George R.Terry dan Leslie,Dasar-Dasar Manajemen(Jakarta:PT.Bumi Aksara) h.11.
[3]George R.Terry dan Leslie,Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta:PT Bumi Aksara) h.86-87.
[4]Prof.Dr.Sondang P.Siagian,MA,Fungsi-Fungsi Manajerialh.128-132.
[5]Ecky C.B.L Soeriawidjaja,SE,Ekonomi&Koperasi(Bandung:Ganeca Exact).
[6] Dr.Tani Handoko,Manajemen(edisi 2:Yogyakarta:BPFE,1986)h.373-374.
[7]Dr.Tani Handoko,Manajemen(edisi 2:Yogyakarta:BPFE,1986)h.363.


1 komentar:

  1. Slots.lv Casino | Las Vegas, NV - Mapyro
    Find the BEST and NEWEST Slots.lv Casino 충주 출장안마 in Las Vegas, NV and close your eyes Slots.lv 영주 출장마사지 Casino is the perfect place to 인천광역 출장안마 play 경기도 출장안마 slots online,  충청북도 출장샵 Rating: 4 · ‎18,537 votes

    BalasHapus