BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan semakin
pesatnya tingkah laku pasar serta keinginan untuk menguasai pasar maka dalam praktek manajemen pemasaran
dikenal adanya istilah STP atau singkatan dari segmentation,
targeting dan positioning.
Untuk mencapai hasil pemasaran yang optimal, kita
pertama kali harus terlebih dahulu melakukan segmentasi pasar atas produk, targeting produk dan pada akhirnya positioning produk. Positioning
ini artinya adalah menciptakan keunikan posisi produk dalam benak atau persepsi
pelanggan potensial yang akan dibidik.
Positioning yang tepat
menjadi sangat penting, sebab dengan begitu sebuah produk bisa meraih simpati dalam benak pelanggan. Dan
selanjutnya hal ini bisa mendorong mereka untuk melakukan pembelian produk yang
ditawarkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu positioning?
2. Peran positioning dalam
strategi pemasaran?
3. Apa product positioning itu?
4. Bagaimana strategi product positioning?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Positioning
Positioning adalah tindakan
perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta
kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen memahami
dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para
pesaingnya. Bagi perusahaan, tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi
posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi
pesaing untuk mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu
sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan
kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.[1]
Dengan melakukan positioning kita
akan lebih berkonsentrasi kepada pasar yang ingin kita raih. Dengan fokus
tersebut kita mempunyai peluang menghasilkan produk yang berkualitas dengan
harga yang kompetitif.[2]
Produk seperti halnya makhluk hidup
lainnya yang memiliki daur hidup produk. Konsep daur hidup produk menjelaskan
kepada kita tentang tahapan-tahapan yang secara naluriah dilewati oleh suatu
produk selama produk tersebut ada dan dipasarkan.[3]
Strategi positioning merupakan faktor utama dalam meningkatkan kekuatan posisi
pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding pesaing-pesaingnya. Dari
definisi diatas terkandung pengertian bahwa positioning berorientasi pada
pikiran atau persepsi konsumen. Jadi positioning adalah usaha untuk menemukan suatu celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai image yang
khusus terhadap produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.
Hasil akhir dari positioning
adalah terciptanya nilai proporsi yang pas, yang menjadikan pelanggan mau membeli
produk kita. Pikiran konsumen penuh sesak dengan informasi tentang produk dan
jasa yang ditawarkan, mereka tentunya tidak dapat mengingat secara detail
spesifikasi produk saat kebutuhan akan produk timbul. Konsumen hanya mengingat
produk berdasarkan posisi produk dari yang mereka pikirkan dan yang mereka
dengar. Dengan demikian untuk menggerakkan produk pada posisi tertentu
pada benak konsumen diperlukan positioning merk dan advertising. Dengan
demikian harus dipahami bahwa positioning pada hakekatnya merupakan sebuah
janji yang dibuat perusahaan kepada pelanggannya.[4]
B.
Peran Positioning Dalam
Strategi Pemasaran
Menurut Craven, positioning memegang peran yang sangat besar dalam strategi pemasaran setelah melakukan analisis pasar dan analisis pesaing dalam suatu analisis internal perusahaan. Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang, media, maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran.
Oleh karena itu, agar dapat berhasil dalam suatu masyarakat yang over komunikasi, perusahaan apa pun sebaiknya mampu menciptakan suatu posisi yang mempertimbangkan tidak hanya kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan pesaingnya dalam pikiran prospeknya. Itulah sebabnya, rancangan dasar positioning tidak lagi sekadar menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang lain, tetapi juga harus memanfaatkan dengan cerdik apa yang ada di dalam pikiran dan mengkaitkan hubungan-hubungan yang telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki tempat bagi setiap keping informasi yang telah dipilih untuk disimpan.[5]
Sementara itu, pikiran
konsumen sering dianologikan sebagai benteng terakhir pertahanan melawan
riuhnya komunikasi, sebagai tempat
menyaring, menerima atau menolak informasi yang ditawarkannya. Apabila ternyata
pikiran konsumen telah terbentuk, biasanya produsen lain mengalami kesulitan
untuk merubahnya, apalagi pesaingnya tidak tinggal diam melakukan reposisi. Pikiran yang bersih adalah pikiran yang belum dipoles oleh merk lain.
Sehingga peranan positioning merupakan sistem yang terorganisir dalam upaya
menemukan suatu hal yang tepat, pada waktu yang tepat di dalam pikiran
seseorang.
C.
Product
Positioning
Regis Mc Kenna
berpendapat bahwa dalam proses positioning
selalu dimulai posisi produk. Proses positioning harus dimulai dengan produk
itu sendiri. Untuk mencapai posisi produk yang kuat suatu perusahaan perlu
melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas,
saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan posisi produk perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, yang disebut sebagai The Golden Rules yaitu:
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan posisi produk perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, yang disebut sebagai The Golden Rules yaitu:
a.
Perusahaan
perlu mengikuti trend dan dinamika pasar seperti trend teknologi, persaingan,
social dan ekonomi
b.
Perusahaan
harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas
c.
Perusahaan
harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu
d.
Perusahaan
harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikanreaksi
pasar, jika pemakai menyarankan perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan
strateginya.[6]
D.
Strategi Product
Positioning
Product positioning sangat berhubungan dengan segmentasi pasar karena penempatan produk
tersebut ditujukan melayani target market tertentu. Oleh karena itu, pengertian
strategi posisi produk sebagai suatu strategi yang digunakan untuk menanamkan
suatu citra produk di benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat menonjol
dibandingkan dengan produk pesaing.[7]
Fokus utamanya adalah bagaimana caranya sehingga konsumen mempunyai
persepsi yang sama dengan yang diharapkan produsen tentang produk yang
ditawarkan. Kotler menjelaskan beberapa cara posisi produk yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk, yaitu:
a.
Penentuan
posisi menurut atribut
Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut
produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama
keberadaannya, dan seterusnya.
b.
Penentuan
posisi menurut manfaat
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu
manfaat tertentu. Misalnya Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai taman
hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di zaman keemasan koboi Old West.
c.
Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan
sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Japanese Deer
Park memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin memperoleh hiburan
singkat.
d.
Penentuan
posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah
kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah
atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Misalnya
Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk pencari
tantangan.
e.
Penentuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan
diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat
beriklan memiliki lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese Deer Park.
f.
Penentuan posisi menurut kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
Misalnya: Marineland of the Pacific
dapat memposisikan diri bukan sebagai taman rekreasi tapi
sebagai lembaga pendidikan.
g.
Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan untuk menawarkan nilai terbaik.
Misalnya Busch Gardens dapat memposisikan sebagai
nilai terbaik untuk harga (dibandingkan penentuan posisi seperti kualitas
tinggi/harga tinggi atau harga termurah.
Untuk beberapa perusahaan, pemilihan strategi positioning
ini bersifat langsung. Sehingga, bila strategi positioning atau citra
tertentu sudah terbangun dalam pasar, nampaknya ada manfaat sinergis yang
diperoleh dengan mengadopsi pendekatan yang sama di pasar baru atau
dengan produk baru.[8]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Positioning merupakan
proses untuk merancang suatu citra atau nilai sehingga konsumen dalam segmen
sasaran memahami apa yang ditawarkan perusahaan atau merek jika dibandingkan
dengan para pesaingnya. Dalam melakukan hal ini, pemasar menyampaikan pesan
pada konsumen dan mencoba membangun keunggulan kompetitif yang diharapkan bisa
mengundang minat konsumen dalam segmen sasaran.
Kunci utama yang disebut sebagai The
Golden Rules yaitu:
a.
Perusahaan
perlu mengikuti trend dan dinamika pasar seperti trend teknologi, persaingan,
social dan ekonomi.
b.
Perusahaan
harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas
c.
Perusahaan
harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu
d.
Perusahaan
harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru
Kotler menjelaskan beberapa cara posisi produk yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk, yaitu:
a.
Penentuan
posisi menurut atribut
b.
Penentuan
posisi menurut manfaat
c.
Penentuan
posisi menurut penggunaan atau penerapan
d.
Penentuan
posisi pemakai
e.
Penentuan
posisi pesaing
f.
Penentuan
posisi kategori produk
g.
Penentuan
posisi kapasitas atau kualitas
[1] http://www.nandanidiansari.blogspot.com/2010/10/1.html
[2] http://www.proweb.co.id/articles/manajemen/memposisikan_produk.html
[3] Ekawati Rahayu, Manajemen Pemasaran, Kudus: DIPA STAIN, 2008,
hlm.121
[4] http://www.komunikazone.com/2013/04/pengertian-positioning-dalam-pemasaran/
[5] Levi.K, Bedakan atau Mengarungi: Seni dan Perlunya Positioning
Bisnis, Maret 2007, hlm.9
[6]
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/peran-positioning-dalam-strategi.html
[7] http”//kajian-kajiansec.blogspot.com/2011/12/makalah-positioning.html
[8]
http”//kajian-kajiansec.blogspot.com/2011/12/makalah-positioning.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar